Raker Pencegahan Banjir Hasilkan 8 Draft Kesimpulan


Informasi terbaru Raker Pencegahan Banjir Hasilkan 8 Draft Kesimpulan kami sediakan khusus untuk pembaca setia belibego.blogspot.com, semoga informasi Raker Pencegahan Banjir Hasilkan 8 Draft Kesimpulan memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua. JAKARTA, MP - Rapat kerja kesiapan pencegahan dan penanganan banjir di Jabodetabek antara Komisi V DPR RI dengan Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat dan Pemprov Banten, akhirnya menghasilkan 8 draft kesimpulan untuk segera ditindaklanjuti.

Draft kesimpulan dibacakan Ketua Rapat Taufik Kurniawan di penghujung rapat. Salah satu isi draft tersebut menyebutkan, Komisi V DPR RI mendesak Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat dan Pemprov Banten beserta kabupaten/kota terkait untuk menjalankan Peraturan Presiden (Perpres) No 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur sebagai acuan bagi pembangunan dan pengembangan di wilayah tersebut serta melakukan penegakan hukum kepada setiap alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Selain itu, isi draft juga menyebutkan, Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Dalam Negeri untuk mempertimbangkan pembentukan Badan Penanggulangan Banjir di Jabodetabekpunjur, yang terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik lintas sektor maupun lintas wilayah. “Ditetapkanya 8 draf ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir yang selama ini mengancam wilayah di Jabodetabekpunjur,” ujar Taufik Kurniawan yang juga Ketua Komisi V DPR RI, Senin (15/2) malam.

Taufik berharap, draft tersebut dilaksanakan oleh para pemangku jabatan terkait. Khusus untuk proyek Kanal Banjir Timur (KBT), yang juga masuk di dalam isi draft, Taufik meminta agar pengerjaannya bisa segera dirampungkan. Karena menurutnya, fungsi KBT terlihat signifikan dalam mengantisipasi banjir. Setidaknya, hal itu terlihat saat terjadinya banjir kiriman dua hari lalu di Jakarta. “Saya berharap proyek KBT bisa secepatnya diselesaiakan, agar masyarakat bisa lebih cepat menuai manfaatnya,” kata politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Draft yang saat dibacakan sempat mendapat beberapa koreksi kecil dari para anggota Komisi V tersebut, juga disambut baik oleh Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto. Ia menganggap raker yang digelar oleh Komisi V ini sangat produktif, hingga mampu menghasilkan 8 draft kesimpulan. Joko bersama dengan kementerian terkait lainnya, serta tiga kepala Pemerintahan Provinsi yang ikut dalam Raker, sepakat untuk melaksanakan arahan dan isi draft tersebut. “Raker ini sangat produktif, kami sepakat untuk melaksanakan arahan yang terdapat di dalam draft tersebut,” tuturnya.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang mendapat kesempatan memberi pemaparan program penggulangan banjir, menyampaikan progres tentang penyelesaian berbagai proyek penanganan banjir. Salah satunya adalah, normalisasi Kanal Banjir Barat (KBB) yang telah rampung. Dengan begitu, sambung Fauzi, KBB saat ini telah berhasil menampung volume air yang lebih besar dari sebelumnya.

Sedangkan untuk Kanal Banjir Timur (KBT), juga sudah menunjukan hasil positif. Saat ini fungsi utama KBT sebagai tempat menyalurkan air sudah tercapai. Hanya saja, Pemprov DKI Jakarta masih perlu menyelesaikan pembebasan lahan kering seluas 500 ribu meter persegi yang belum dibebaskan. Untuk membebaskan lahan tersebut, Pemprov DKI Jakarta harus menyiapkan sekitar Rp 1,6 trilyun. “Untuk Kanal Banjir Barat kita sudah menormalisasinya, sedang untuk KBT fungsi utamanya sebagai tempat menyalurkan air juga sudah berjalan,” kata Bang Fauzi sapaan akrab Fauzi Bowo.

Pada kesempatan itu, Fauzi Bowo juga memaparkan 12 program penanggulangan banjir, dan berharap Komisi V DPR RI memberi dukungan terhadap program tersebut. Usulan tersebut adalah, pelebaran Pintu air Manggarai, perbaikan Pintu Air Cengkareng Drain, normalisasi Kali Ciliwung, pembuatan waduk di wilayah hulu (Ciawi) untuk mengerem laju air yang menuju Jakarta, normalisasi Kali Pesanggrahan dan Kali Krukut, pembuatan sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, rehabilitasi situ-situ di daerah hulu, pengerukan saluran makro dan mikro yang pembiayaannya dibantu oleh Bank Dunia, pembangunan tanggul untuk menanggulangi rob di Muarabaru dan Kalibaru dan peninggian Jalan RE Martadinata, pengaturan tata ruang dan penanaman hutan kembali di hulu, pemeliharaan berkala terhadap infrastruktur penanggulangan banjir dan sampah, serta pembentukan badan pengelola untuk Kanal Banjir Timur dan kawasan lain agar ada tanggung jawab yang jelas siapa dan mengerjakan apa. (red/*bj)

Tinggalkan komentar anda tentang Raker Pencegahan Banjir Hasilkan 8 Draft Kesimpulan jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

0 comments:

Post a Comment