11 Persen Pelanggan Aetra Jadikan Air Pam Sebagai Cadangan


Informasi terbaru 11 Persen Pelanggan Aetra Jadikan Air Pam Sebagai Cadangan kami sediakan khusus untuk pembaca setia belibego.blogspot.com, semoga informasi 11 Persen Pelanggan Aetra Jadikan Air Pam Sebagai Cadangan memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua. JAKARTA, MP - Walau pada Desember 2009 tercatat jumlah pelanggan PT Aetra di wilayah Timur Jakarta mencapai 382.693 pelanggan namun ternyata 11persen di antaranya atau160 ribu pelanggan hanya menjadikan sebagai air cadangan. Sebab pelanggan tersebut masih mengandalkan air tanah sebagai kebutuhan sehari-harinya. Akibatnya tekanan air yang sangat kuat membuat pipa air menjadi rusak, pecah dan bocor karena tidak dapat mengalir dengan baik ke pipa saluran rumah-rumah pelanggan.

Karena itu, PT Aetra meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar menghimbau warganya untuk menggunakan air PAM lebih banyak dan tidak menjadikannya sebagai air cadangan. Jika hal itu berhasil dilaksanakan, maka Pemprov DKI dapat menyelamatkan 1 juta kubik air tanah per bulan dan mencegah terjadinya land subsidence (penurunan pemukaan air tanah).

Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta Syahril Japarin menyebutkan, dari 382.693 pelanggan, saat ini 160 ribu di antaranya menggunakan air pipa kurang dari 10 meter kubik per bulan. Bahkan 60 ribu di antaranya sama sekali tidak memakai air pipa, hanya menjadikan air PAM sebagai pasokan air cadangan.

“Kami survei ke lapangan, ternyata mereka punya air tanah dan air dari Aetra hanya sebagai cadangan saja,” kata Syahril Japarin pada acara Media Gathering di Anyer, Banten, Jumat (26/2) lalu.

Dipakainya air PAM sebagai cadangan air, menurut Syahril mengakibatkan kerusakan pada pipa distribusi air. Aetra menyuplai air dengan tekanan empat bar atau setara dengan tekanan air setinggi 40 kilometer. Jika keran-keran air di rumah pelanggan tertutup dan tidak pernah digunakan untuk mengalirkan air maka air akan mencari titik-titik lemah untuk keluar dari saluran pipa. Akibatnya pipa air pun bisa pecah, bocor dan rusak karena air dengan tekanan besar tidak bisa mengalir dengan baik. Dampaknya Aetra semakin kesulitan untuk menekan tingkat kehilangan air akibat kebocoran pipa.

“Ini merupakan penyebab utama terjadinya persentase kehilangan air yang cukup tinggi,” ujarnya. Artinya, masih banyak warga Jakarta di bagian Timur masih menggantungkan kebutuhan airnya pada air tanah bukan pada air PAM. Padahal, Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2009 tentang Kenaikan Pajak Air Bawah Tanah. Dalam pergub tersebut telah menaikkan pajak air bawah tanah 16 kali lipat dengan tujuan agar warga tidak lagi menggunakan air tanah dalam jumlah besar. Karena selain dapat menurunkan permukaan tanah, juga kondisi air tanah di Jakarta sebagian besar tidak dalam kondisi sehat untuk dikonsumsi.

Untuk mencegah penggunaan air tanah berlebihan dan pemakaian air PAM sebagai cadangan, Aetra mengharapkan Pemprov DKI dapat mendorong masyarakat lebih banyak memakai air pipa daripada air tanah. Keinginan tersebut sudah disampaikan Aetra kepada Badan Regulator Perusahaan Air Minum (BR PAM), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya dan Pemprov DKI.

Paling tidak, jika 160 ribu pelanggan Aetra memakai air PAM sebagai pasokan air utama melebihi 10 meter kubik per bulan dan tidak lagi menggunakan air tanah, maka itu setara dengan penyelamatan air tanah sebanyak 1 juta kubik per bulan. Selain itu, derajat kesehatan masyarakat jadi lebih baik. Sebab dari hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB), air tanah di Jakarta tidak sehat untuk dikonsumsi sebagai air bersih. “Dengan begitu investasi besar kami akan lebih efektif lagi digunakan, karena tingkat kebocoran semakin menurun,” jelasnya.

Untuk tahun 2010, PT Aetra akan memberikan investasi terbesar di sepanjang sejarah investasi Aetra, yaitu sebesar Rp 300 miliar. Investasi ini di antaranya akan digunakan untuk memasang sambungan pipa baru sepanjang 232 kilometer. Sebab cukup banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi pelanggan Aetra. Namun tetap harus diiringi dengan kebijakan Pemprov DKI untuk mendorong warga Jakarta agar tidak lagi menjadikan air PAM sebagai cadangan. (red/*bj)

Tinggalkan komentar anda tentang 11 Persen Pelanggan Aetra Jadikan Air Pam Sebagai Cadangan jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

0 comments:

Post a Comment